Sunday, October 13, 2013

SATUAN PEMBELAJARAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI



 
 
  1. Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi
Adalah suatu kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu dan atau bayi dapat terancam.
Untuk menentukan suatu kehamilan resiko inggi, dilakukan penilaian terhadap wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau cirri-ciri yang menyebabkan dia atau janinya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian (keadaan atau cirri tersebut disebut factor resiko) (Mochtar: 201)

  1. Jenis-Jenis Kehamilan Resiko Tinggi
1.      HB kurang dari 8gr% (Anemia)
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangann zat besi, jenis anemia yang pengbatannya relatif mudah, bahkan murah.
Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin :
1)      Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
a.       Bahaya selama kehamilan
·         Dapat terjadi abortus
·         Persalinan prematurhambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
·         Mudah terjadi infeksi
·         Ancaman dekompensasi kordis (Hb<6gr%)
·         Mola hidatidosa
·         Hiperemesis gravidarum
·         Perdarahan antepartum
·         Ketuban pecah dini
b.                 Bahaya saat persalinan
·         Ganggguan his-kekuatan mengejan
·         Kala pertamadapat berlangsung lam, dan terjadi partus terlantar
·         Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukn tindakanoperasi kebidanan
·         Kala uri dapat diikuti  retensio plasenta,dan perdarahan post partumkarena atonia uteri
·         Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri
c.                  Pada kala nifas
·         Terjadi subinvolusi uetri menimbulkan perdarahan postpartum
·         Emudahkan infeksi puerperium
·         Pengeluaran ASI berkurang
·         Terjadi dekompensasi koerdis mendadak setelah persalinan
·         Anmia kala nifas
·         Mudah terjadi infeksi mamae
d.                 Bahaya pada janin
·         Abortus
·         Terjadi kematian intra uteri
·         Persalinan prematuritas tinggi
·         Berat badan lahir rendah
·         Kelahiran dengan anemia
·         Dapat terjadi cacat bawaan
·         Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
·         Intelegensia rendah

2.      Tekanan darah tinggi
Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi.
Resiko terbesar hipertensi pada wanita hamil adalah gagal ginjal, selain hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung dikemudian hari.
3.      Eklamsia
Eklamsi merupakan kelanjutan dari pre-eklamsi berat yang di tandai denagan :
Tekanan darah sama dengan atau lebih dari 160/110mmHg, edema anasarka, protein urin +++, pandangan mata kabur.
Eklamsia dapat mengakibatkan beberapa komplikasi yang dapat terjadi :
1)      Solusio plasenta
Koplikasi ini biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada pre-eklamsi
2)      Hipofibrinigenemia
3)      Hemolisis
Penderita dengan pre-eklamsi berat kadang-kadang menunjukan gejala klinik hemolisis yang dikenal ikterus. Belum diketahui dengan pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah
4)      .Perdarahan otak
Komlikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal penderita eklamsi.
5)      Kelainan mata
Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlangsung sampai seminggu, dapat terjadi. Perdarahan kadang-kadang terjadi pada retina, hal ini merupakan tanda gawat akan terjadinya aplopeksia serebri.
6)      Edema paru-paru
Hal ini disebabkan karena payah jantung
7)      Nekrosis hati
Nekrosis periportal pada pre-eklamsi-eklamsimerupakan akibat vasopasmus arteriol umum. Kelinan ini diduga khas untuk eklampsia, tetapi ternyata juga ditemukan pada penyakit lain. Kerusakan sel-sel ahti dapat diketahui dengan pemeriksaan faal hati.
8)     Sindroma HELLP, yaitu haemolysis, elevated liver enzymez, dan low platelet.
9)      Kelainan ginjal
kelainan ini berupa endoteliosis glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel endotail tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya
10)  Komplikasi lain yang dapat timbul adalah anuria sampai gagal ginjal.
Komplikasi lain misalnya : lidah terfgigit, trauma dan fraktur karena jatuh akibat kejang-kejangpneumonia aspirasi, dan DIC (Disseminated Intravasculer Cooagulation)
11)  Komplikasi pada janin :
Prematuritas, dismaturitas, dan kematian janin intra uterin.

4.      Perdarahan
Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22minggu, walaupun patologi yang sama dapat pula terjadi pada kehamilan sebelum 22minggu. Perdarahan setelah kehamilan 22minggu biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada sebelum kehamilan 22minggu; oleh sebab itu, memerlukan ppenanganan yang berbeda. Perdarahan  antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan perdarahanyang tidak bersumber pada kelainan plasenta umpamanya kelainan serviks biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada setiap perdarahan ante partum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumbar pada kelainan plasenta.
Perdarahan ante partum yang bersumber pada kelaina plasenta, yang secara klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya, ialah:
1)   Plasenta previa
2)   Solusio plasenta
Perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya itu mungkin disebabkan oleh ruptura sinus marginalis yang biasanya tanda dan gejalanya tidak seberapa khas.
Perdarahan pada trimester 3 memiliki resiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan.




5.      Ketuban pecah dini
1)      Pengertian
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelumterdapat tanda persalinan, dan di tunggu satu ja belum dimulainya tanda persalinan.

2)      Etiologi
·         Servik inkopeten
·         Keteganganrahim berlebiha; kehamilan ganda, hdramnion
·         Kelainan letak janin dalam rahim; letak sungsang letak lintang
·         Kemungkinan kesempitan panggul; perut gantung, bagian rendah belum masuk PAP, sefalo pelvik disproporsi
·         Kelainan bawaan dari selaput ketuban
·         Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalambentuk proteolitiksehingga memudahkan ketuban pecah.

3)      Ada dua komplikasi yang sering terjadi pada ketuban pecah dini yaitu :
·         Infeksi karena ketuban yang utuh merupakan barier akan masuknya penyebab infeksi
·         Kurang bulan atau prematur, karena ketuban pecah dini sering terjadi padda kehamilann urang bulan.
6.      Letak lintang pada umur kehamilan lebih dari 32minggu
1)      Pengertian
Letak lintang dalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.

2)      Etiologi
Sebab terpenting terjadinya letak lintang ialah:
·         Multi paritas disertai dinding uterus dan perut yang lembek.
·         Pada kehamilan prematue
·         Hidramnion dan kehamian kembar janin sering dijumpai dalam letak lintang.
·         Keadaan-keadaan lain yang dapat menghalangi turunnya kepala ke dalam rongga panggul seperti misalnya panggul sempit, tumor di daerah panggul dan plasenta previa.

3)      prognosis
Komplikasi yang dapat terjadi:
·         Bahaya bagi ibu adalah ruptur uteri baik spontan maupun sewakktu versi dan ekstraksi, partus lama, ketuban pecah dini.
·         Sedangkan bagi janin angka kematian tinggi 25-49% yang disebabkan oleh prolapsus funikuli, trauma partus, hipoksia, ketuban pecah dini.
7.      Letak sungsang pada primigravida
1)      Pengertian
Letak sungsang merupakan keadaan di mana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

2)      Jenis letak sungsang
·         Presentasi bokong
·         Presentasi bokong kaki sempurna
·         Presentasi bokong kaki tidak sempurna, dan
·         Presentasi kaki.

3)      Etiologi
·         Multiparitas hamil kembar
·         Hidramnion
·         Hidrosefalus
·         Plasenta previa dan
·         Panggul sempit.


4)      Prognosis
·         Persalinan sungsang tidak menyebabkan bahaya bagi ibu tetapi menimbulkan hal yang serius bagi bayinya.
·         Kematian bayi pada persalinan sungsang 4x lebih besar dari persalinan biasa.
·         Pelepasan plasenta dapat terjadi pada kala II akibat tarikan tali pusat.
·         Setelah kepala masuk rongga panggul dapat terjadi tekanan kepala pada tali pusat dan menyababkan hipoksia janin, bahaya lain fraktur, ruptur organ abdomen

8.      Infeksi berat atau sepsis
Infeksi berat sebagai penyebab syok masih banyak di jumpai dalam praktek kebidanan. Syak karena infeksi berat dinamakan syok septik atau syok endotoksik. Syok endotoksik ditemui terutama dijumpai pada infeksi berat dengan kuman gram negatif, seperti escheria coli, pseudomonas, protteus, klebsiella, dll.
Peristiwa-peristiwa infeksi yang dapat menimbulakan syok septik adalah abortus infeksiosus, terutama abortus kriminalis, febris puerpuralisyang berat, pielonefritis.
9.      Kehamilan ganda, janin yang besar
1)      Pengertian
Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin.

2)      Etiologi
·         Bangsa
·         Herediter
·         Umur dan paritas hanya  mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur.
·         Obat klomid dan horman gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik.
3)      Prognosis
·         Bahaya bagi ibu pada kehamilan kembar lebih besar daripada kehamilan tunggal karena lebih seringnya erjadi anemia, pre-eklamsi dan eklamsi, operasi obstetri, dan perdarhan post partum.
·         Bagi janin:
Kematian perinatal anak kembar lebih tinggi daripada anak kehamilan tunggal.

10.  Penyakit kronis pada ibu misalnya :
Jantung, paru-aru, ginjal, dll.
11.  Riwayat obstetri buruk
Riwayat ersalinan yang lalu :
1)      2x abortus atau lebih
2)      2x partus prematurus atau lebih
3)      Kematian janin dalam kandungan
4)      Perdarahan paska persalinan
5)      Pre-eklamsi dan eklamsi
6)      Kehamilan mola
7)      Pernah ditolong secara obstetri operatif
8)      Pernah operasi ginekologik
9)      Pernah inersia uteri

  1. Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi
Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan untuk memperbaikinya, dan kenyataannya banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayinya.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah kehamilan resiko tinggi:
1.      Sangat penting bagi ibu hamil untuk melakukan ANC (Ante Natal Care ).

ANC bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil dann bayinya.
Paling sedikit dilakukan 4x selama masa kehamilan.
2.      Mendapatkan imunisasi minimal 2x
3.      Bila ditemukan kelainan resiko tinggi pemeriksaan hahrus lebih sering dan lebih intensif.
4.      Makan-makanan yang bergizi
5.      Hindari rokok, alkohol, obat-obatan bebas,dll.

  1. Penanganan Kehamilan Resiko Tinggi
Diagnosa ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi janganlah diartikan dengan makna yang selalu negatif. Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehailan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan melahirakn bayi yang sehat.


    SUMBER PENYULUHAN
Manuaba,Ida Bagus Gde,1998,Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan,Jakarta:EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, Hanifa,2006,Ilmu Kebidanan,Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo



No comments:

Post a Comment