Wednesday, October 31, 2012

posisi melahirkan

ada empat posisi melahirkan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri:

1. Posisi berbaring atau litotomi.
Ibu berbaring telentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin. Kelebihan posisi ini, dokter bisa lebih leluasa membantu proses persalinan karena jalan lahir pun menghadap ke depan, sehingga dokter dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan dan waktu persalinan pun diprediksi secara lebih akurat. Kelemahannya, posisi berbaring membuat ibu sulit mengejan.

2. Posisi miring atau lateral.
Ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan dengan salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Kelebihannya, peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar, pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Kelemahannya, posisi miring ini menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan karena letak kepala bayi susah dimonitor dan dipegang, maupun diarahkan.

3. Posisi jongkok.
Ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna untuk menahan kepala dan tubuh bayi. Kelebihan, merupakan posisi melahirkan yang alami karena memanfaatkan gaya gravitasi bumi, sehingga ibu tidak usah terlalu kuat mengejan. Kekurangannya, berpeluang membuat cedera kepala bayi, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.

4. Posisi setengah duduk.
Pada posisi ini, ibu duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman. Kelebihannya, sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun dapat berlangsung secara maksimal. Kelemahannya, posisi ini dapat menimbulkan rasa lelah dan keluhan punggung pegal. Apalagi jika proses persalinan tersebut berlangsung lama.