Sunday, May 4, 2014

KESEHATAN REPRODUKSI


1.      Definisi Kesehatan Reproduksi
9
 
Pada Konvrensi Internasional tentang Kependududkan dan pembangunan (International Conference On Population and Development, ICPD) tahun 1994 di Kairo, Mesir. Telah disepakati definisi kesehatan reproduksi yang mengacu pada defenisi sehat menurut WHO tersebut yaitu: “keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental dan sosial, dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya maupun proses reproduksi itu sendiri. Dengan demikian kesehatan reproduksi menyiratkan bahwa setiap orang dapt menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan, dan mereka mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi serta memiliki kebebasan untuk menetapkan kapan dan seberapa sering mereka ngin bereproduksi. Selain itu memperoleh penjelasan lengkap tentang cara-cara kontrasepsi sehingga dapat memiliki cara yang tepat dan disukai, hak untuk mendapatkan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan pelayanan bagi bayi baru lahir, kesehatan remaja dan lain-lain perlu dijamin” (Pinem 2009,h.29)
Menurut Badan Koordinasi Keluarga berencana Nasional (BKKBN,1996), yang dimaksud dengan kessehatan reproduksi adalah apa yang disebut dengan Reproduksi Sehat Sejahtera, dengan definisi: “adalah suatu keadaan sehat mental, fisik dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, spiritual memiliki hubungan yang serasi-selaras-seimbang antara anggota keluarga dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan” (Pinem 2009,h.30).
Kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem reproduksi (fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual (Muadz et al.2011,h.10).
2.      Tujuan Kesehatan Reproduksi
a.       Tujuan Utama
Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komperhensif kepada perempuan termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan sehingga dapat meningkatkan kemandiriaan perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya.
b.      Tujuan Khusus
1)      Meningkatkan peran dan tanggatkan kemandirian perempuan khsusnya dalam peran dan fungsi reproduksinya
2)      Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial perempuan dalam konteks: kapan ingin hamil, berapa jumlah anak, yang diinginkan dan jarak antar kehamilan
3)      Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki-laki
4)      Menciptakan dukungan laki-laki dalam membuat keputusan, mencari informasi dan pelayanan yang memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi (Pinem 2009,hh.32-33).
3.      Sasaran Kesehatan Reproduksi
Sasaran utama kesehatan reproduksi adalah:
a.       Laki-laki dan permpuan usia subur, remaja putra dan putri belum mennikah
b.      Kelompok resiko: pekerja seks, masyarakat yang termasuk keluarga prasejahtera (Pinem 2009,h.33)
4.      Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja
a. Seksualitas
b.HIV/AIDS
c. NAPZA

No comments:

Post a Comment