BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kematian
dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama
telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Sekitar 25-50%
kematian perempuan usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan
kehamilan. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas perempuan
pada masa puncak produktivitasnya (Martaadisoebrata,2011).
Kehamilan merupakan masa yang sangat dinanti
oleh seorang ibu dan merupakan masa penting untuk menyiapkan suatu keturunan
yang baik. Selain itu
kehamilan merupakan saat yang rawan baik bagi ibu maupun bagi janin (Mufdlilah,2009). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir. Namun, kadang-kadang
kehamilan tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa
kehamilan akan menjadi masalah atau komplikasi setiap saat (Prawirohardjo, 2009). Oleh
karena itu penting sekali untuk ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan.
1
|
Selama hamil terjadi
perubahan-perubahan baik anatomis maupun fisiologis pada ibu. Perubahan yang
terjadi selama kehamilan terkadang membuat ibu merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan
tersebut bisa ibu alami sejak awal kehamilan hingga akhir kehamilan. Masalah
ketidaknyamanan tersebut dapat dikurangi dengan memberikan penyuluhan kesehatan
dan bila sangat diperlukan dapat diperlukan terapi oleh petugas kesehatan
(Marunung,2011).
Berdasarkan kondisi data
upaya kesehatan tahun 2010 di Indonesia kunjungan ibu hamil yang pertama/ K1
sebesar 95,26 % dan kunjungan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali/ K4 sebesar
85,56%. Pada tahun 2012 hasil pencapaian cakupan
pelayanan kunjungan pertama/K1 nasional sebesar 85,45% dan cakupan
kunjungan ibu hamil K4 di Indonesia tahun 2012 sebesar 87,37% (Kementrian Kesehatan RI,2012).
Hasil pendataan yang penulis lakukan selama Praktik Kerja Lapangan – Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKL-PKMD) sejak tanggal 28 Oktober sampai 9 November 2013 di
desa Krandegan Kecamatan Paninggaran. Penulis menjumpai 23 ibu hamil,
4 ibu hamil tidak melakukan ANC secara rutin dan 1 ibu hamil belum pernah
melakukan ANC. Ibu hamil trimester 1 ada 10 orang dan yang mengalami
ketidaknyamanan mual muntah selama hamil trimester 1 ada 4 orang. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil
kasus Asuhan Kebidanan Hamil Normal
pada Ny. H di Dukuh Pucung, desa Krandegan, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten
Pekalongan tahun 2013.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu “Bagaimana asuhan kebidanan hamil normal yang dilakukan pada Ny.H di dukuh
Pucung, desa Krandegan, kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan tahun 2013”.
C.
Ruang Lingkup
Sebagai batasan dalam penyusunan makalah askeb hamil normal ini, penulis membatasi pembahasan yang akan diuraikan yaitu tentang asuhan kebidanan hamil
normal pada Ny. H di dukuh Pucung desa Krandegan kecamatan
Paninggaran, Kabupaten Pekalongan tahun 2013.
D.
Tujuan Penulisan
1.
Tujuan
Umum
Mengetahui penatalaksanaan asuhan
kebidanan hamil normal pada Ny. H di dukuh Pucung, desa Krandegan kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan
tahun 2013.
2.
Tujuan
Khusus
a. Untuk mengidentifikasi pengkajian dari data subjektif dan
objektif pada Ny. H dengan hamil normal
di dukuh Pucunga, Desa Krandegan, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan
tahun 2013.
b. Untuk menentukan interpretasi data asuhan kebidanan pada Ny. H
dengan hamil normal di dukuh Pucunga, Desa Krandegan, Kecamatan Paninggaran,
Kabupaten Pekalongan tahun 2013.
c. Untuk menentukan diagnosa potensial yang terjadi pada Ny. H
dengan hamil normal di dukuh Pucunga, Desa Krandegan, Kecamatan Paninggaran,
Kabupaten Pekalongan tahun 2013.
d. Untuk menentukan tindakan segera yang sesuai dengan kebutuhan pasien
yang terjadi pada Ny. H dengan hamil normal di dukuh Pucunga, Desa Krandegan,
Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan tahun 2013.
e. Untuk menentukan perencanaan sesuai keadaan dan kebutuhan pasien
dan melakukan tindakan sesuai perencanaan yang telah ditentukan pada Ny. H
dengan hamil normal di dukuh Pucunga, Desa Krandegan, Kecamatan Paninggaran,
Kabupaten Pekalongan tahun 2013.
f. Untuk melakukan tindakan sesuai perencanaan yang telah
ditentukan pada Ny. H dengan hamil normal di dukuh Pucunga, Desa Krandegan,
Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan tahun 2013.
g. Untuk melakukan evaluasi hasil tindakan pada Ny. H dengan hamil
normal di dukuh Pucunga, Desa Krandegan, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten
Pekalongan tahun 2013.
E.
Manfaat Penulisan
1.
Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan
khususnya mengenai asuhan kebidanan
pada ibu hamil normal.
2.
Manfaat
praktis
a.
Bagi institusi
pendidikan
Diharapkan berguna sebagai bahan masukan bagi institusi,
khususnya STIKES Muhammadiyah Pekajangan dalam meningkatkan wawasan mahasiswa
mengenai asuhan pada ibu dengan hamil
normal.
b.
Bagi penulis
Di harapkan
dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dan menggali wawasan serta mampu
menerapkan ilmu yang telah didapatkan tentang penatalaksanaan kehamilan normal agar dapat merencanakan dan melakukan evaluasi
permasalahan dan pemecahan masalah terutama yang berkaitan dengan asuhan
kebidanan pada kasus hamil.
F.
Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data yaitu :
1.
Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data dengan melaksanakan
komunikasi dengan pasien dan atau keluarga untuk dapat mengetahui keluhan atau
masalah pasien.
2.
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan
data obyektif yaitu pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujing kaki yang meliputi :
a. Inspeksi, yaitu
proses observasi dengan menggunakan penglihatan
b. Palpasi, yaitu proses
pemeriksaan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan untuk mendeterminasi
ciri-ciri jaringan atau organ seperti penurunan fundus uteri
c. Auskultasi, yaitu
proses pemeriksaan untuk mendengarkan bunyi yang terjadi denagn alat stetoskop
seperti bunyi jantung
d. Perkusi, yaitu cara
pemeriksaan dengan ketukan seperti menepuk perut apakah kembung atau tidak
3.
Studi
Dokumentasi
Penulis mempelajari catatan-catatan resmi atau rekam medik pasien (berupa buku KIA).
4. Studi Pustaka
Diambil
dari buku-buku literature guna memperkaya khasanah ilmiah yang mendukung
pelaksanaan studi kasus.
G. Sistematika
Penulisan
Makalah ini disusun dalam 5 bab yang
terdiri dari beberapa sub bab. Adapun susunannya adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang gambaran awal
mengenai permasalahan yang akan dikupas, yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teori
Berisi
tentang teori yang mendasari kasus
kehamilan normal
BAB III Tinjauan Kasus
Berisipengelolaan kasus pada Ny. H dengan hamil normal.
BAB IV Pembahasan
Berisi tentang pembahasan dari analisa masalah antara teori dengan praktek yang ada di lapangan.
BAB V Penutup
Berisi
simpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Kehamilan
1.
Pengertian
Menuru Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung selama 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional
(Prwirohardjo, 2008).
Kehamilan dimulai dari proses pembuhan
(konsepsi)sampai sebelum janin lahir. Kehamilan normal berlangsung selama 280
hari (atau 40minggu atau 9 bulan 10 hari), yang perhitungannya dimulai dari
hari pertama menstruasi terakhir (Cristian,2006)
2.
Diagnosis Hamil
Menurut Manuaba (2003), untuk dapat menegakkan
kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan
gejala hamil :
a. Tanda dugaan hamil
1)
Amenore (terlambat datang bulan)
2)
Mual muntah
3)
Ngidam
4)
Sinkope atau pingsan
5)
Payudara tegang
6)
Sering miksi
7)
Konstipasi atau obstipasi
8)
Pigmentasi kulit
9)
Epulis
10)
Varices atau penampakan pembuluh
darah vena
7
|
b. Tanda tidak pasti hamil
1) Rahim membesar sesuai tuanya
kehamilan
2) Pada pemeriksaan dalam
dijumpai tanda piskacek’s, tanda hegar,tanda goodells, tanda chadwick.
3) Pemeriksaan tes biologis
positif
c. Tanda pasti hamil
Tanda
pasti hamil dapat ditentukan dengan jalan
1) Gerakan janin dalam rahim
terlihat dan terasa
2) Denyt jantung janin
3) Denyut jantung janin dapat
didengar dengan stetoskop leanec, alat kardiotokografi, doppler. Selain itu
dapat dilihat dengan USG.
3. Pembagian Usia Kehamilan
Kehamilan terbagi dalan 3 trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Prawirohadjo,2008). Pembagian usia kehamilan menurut Saifuddin, 2008 yaitu
trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari
bulan ke-4 sampai 6 bulan, dan trimester tiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan.
B. Ketidaknyamanan Hamil
Trimester 1
1.
Pengertian
Ketidaknyamanan merupakan suatu
perasaan yang kurang ataupun yang tidak menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun
mental pada ibu hamil. (Hidayati, 2008).
2.
Macam-macam ketidaknyamanan, fisiologi, dan penanganan
a.
Mual Muntah
Pada periode trimester pertama ibu hamil biasanya
akan mengalami rasa mual. Keluhan ini disebut dengan istilah Mornig Sickness
(Wahyudi,2008). Penyebab dari morning sickness ini belum diketahui pasti,
mungkin disebabkan peningkatan hormon HCG, estrogen, progesteron; relaksasi
dari otot halus; perubahan dalam metabolisme karbohidrat berlebihan; mekanisme
kongesti; psikologis; refleksi kebahagiaan atau ambivalen terhadap kehamilan
(Kusmiyati,2009).
Perubahan hormonal tersebut mengakibatkan mual dan
muntah melalui rangsang terhadap otot polos lambung dan merupakan gejala normal
yang dialami ibu hamil pada usia kehamilan 6-14 minggu. Semakin tinggi kadar
hormon yang bersirkulasi dalam darah akan semakin merangsang muntah yang
berlebihan. Sehingga muntah yang berlebihan juga mengindikasikan adanya
perubahan hormonal yang berlebihan sejak hamil yang bersifat patologi misalnya
kondisi molahidatidosa (Marunung,20011)
Menurut Kusiran (2012), penanganan yang dilakukan
untuk ibu hamil yang mengalami mual muntah yaitu
1)
Menghindari faktor penyebab mual
2)
Makan sedikit tapi sering
3)
Menghindari perut kosong atau berlebihan
4)
Mempertahankan sikap tubuh yang berlebihan
5)
Memberikan ruang kosong dalam perut
6)
Berhenti merokok
7)
Mengkonsumsi karbohidrat kering dan mempertahankan tetap di tempat tidur
hingga perasaan enak
8)
Meminum teh hangat
9)
Menghindari makanan berbau, berminyak, pedas, dan yang mengandung gas,
10)
Menghindari gosok gigi segera setelah makan
11)
Hirup udara segar, jalan-jalan, tidur dengan jendela terbuka
b.
Payudara Tegang
Perubahan payudara, sensasi baru, nyeri, dan
perasaan geli secara fisiologis terjadi karena hipertropi jaringan glandula
mamae dan peningkatan vaskularisasi, pigmentasi, penambahan ukuran serta
penonjolan puting susu dan areola oleh karena stimulasi hormon. Perawatan
payudara ketika hamil dengan cara memakai bra yang menyangga, tidak elastis,
mencuci payudara dengan air hangat, dan dilap kering (Kusmiran,2012).
c.
Sering BAK
Sering Buang Air Kecil (BAK) adaalah keluhan yang
paling sering dialami ibu diawal kehamilan dan di trimester tiga. Perubahan
yang terjadi di trimester pertama yakni perkembngan embrio yang merangsang
pertumbuhan uterus membuat tekanan pada kandung kemih. Dampak dari perubahan
fisiologis tersebut membuat kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu
sebentar-sebentar ingin BAK. Selain itu letak kandung kemih yang bersebelahan
dengan rahim membuat kapasitasnya berkurang (Manurung,2011).
Penanganan masalah ini adalah dalam upaya menghindari
terjadinya infeksi traktus urinaria dan meningkatkan pola istirahat ibu hamil
trimester pertama. Sehingga upaya untuk
mengatasinya jangan menunda keinginan untuk BAK, jangan membatasi minum tapi
agar waktu 2-3 jam sebelum tidur tidak minum sehingga bila tidur tidak terganggu.
Agar kebutuhan air tetap terpenuhi perbanyaklah minum di siang hari
(Manurung,2011).
d.
Mudah Lelah
Mudah lelah dan letih ini juga sebagai tanda kehamilan. Gejala ini sangat
umum diderita, namun dapat berlanjut selama kehamilan. Solusinya, saat
kunjungan prenatal upaya meningkatkan stamina ibu selama kehamilan selalu
diatasi dengan suplemen multivitamin, anjuran cukup istirahat dan makan makanan
cukup dan seimbang (Manurung,2011).
e.
Hipersalivasi
Hipersalivasi/ptialisme yaitu saliva berlebihan,
dapat terjadi mulai 2-3 minggu setelah pertama tidak mendapat haid. Kemungkinan
disebabkan oleh estrogen, keengganan menelan karena mual. Cara mengatasinya
bisa menggunakan pencuci mulut yang mengandung penyegar atau dengan mengunyah permen
karet dan menghisap permen (Kusmiran,2012).
f.
Gusi Berdarah
Keluhan gusi berdarah sering dialami ibu pada
trimester pertama, kedua dan ketiga selama keamilan. Keluhan in disebabkan
karena faktor hormonal dimana terjadi vasodilatasi vaskuler (pembuluh darah
tampak bengkak pada daerah gusi) yang disebut dengan epulis. Ketebalan
permukaan epithelia berkurang yang menyebab kan jaringan gusi menjadi rapuh
selain itu, estrogen meningkatkan aliran darah kerongga mulut dan mempercepat
laju pergantian sel-sel pelapis epithelia gusi. Cara mengatasinya bisa dengan
berkumur air hangat, air garam; memeriksakan gigi teratur dan menjaga
kebersihan gigi dengan menggosok gigi; jangan menggosok gigi terlalu keras,
hindari menggesek gigi dan gunakan sikat dengan bulu halus (PUSDIKNAKES,2003).
g.
Sering pusing
Keluhan ini merupakan keluhan awal ibu hamil dan
biasanya sangat umum terjadi, yang disebabkan pengaruh hormon saat kehamilan.
Hormon progesteron memicu dinding pembuluh darah berdilatasi sebagai persiapan
dalam menghadapi peningkatan total blood volume. Dampak dari perubahan
ini mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah. Penanganan yang tepat
tentu harus mengetahui lebih dulu penyebabnya. Bila akibat hormonal
penanganannya bisa dengan cukup istirahat dan menghindari stres. Sedangkan jika
karena darah rendah, kurangi aktifitas dan hemat pengeluaran energi, hindari
gerakan mendadak seperti dari posisi duduk atau dari posisis jongkok langsung
berdiri. Jika pusing berlanjut maka konsultasikan ke tenaga kesehatan
(Manurung,2011).
h.
Keputihan
Kputihan sering dialami selama kehamilan, penyebab
dari keputihan ini yaitu hiperplasia mukosa vagina, peningkatan produksi lendir
dan kelenjar endocervikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen. Perawatan
yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari,
memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun buka nilon, menghindari pencucian
vagina dan mencuci vagina dengan sabun. Apabila keputihan tersa gatal, berbau
dan panas lakukan pemeriksaan di tenaga kesehatan (Kusmiyanti,2009).
i.
Ngidam
Mengidam biasanya terjadi pada trimester satu,
tapi bisa jadi selam kehamilan. Mengidam ini mungkin berkaitan dengan persepsi
individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual muntah,
indra pengecap tumpul, jadi makanan yang merangsang lebih dicari-cari. Mengidam
tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup bergizi dan makanan
yang diinginkan makanan yang sehat, menjelaskan tentang makanan yang dapat
diterima meliputi makanan yang bergizi dan memuaskan mengidam atau kesukaan
tradisional (Kusmiyanti,2009).
j.
Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat disebabkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron,
pembesaran kapiler, reaksasi otot halus vaskuler serta vaskkuler hidung berair,
peningkatan sirkulasi volume darah. Penanganannya bisa dengan menjaga
kebersihan rongga hidung, menghindari trauma, jika ibu merasa tidak nyaman ibu
bisa datang ke tenaga kesehatan.
k.
Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada semua trimester,
kemungkinan disebabkan hipersensifitas terhadap antigen plasenta. Cara
mengatasinya ibu bisa menggunakan kompres, dingin, mandi berendam/shower, bisa
menggunakan “mandi oatmel” (PUSDIKNAKES,2003).
C. Pemeriksaan Kehamilan
1.
Pengertian
Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
perhnasalinan yang aman dan memuaskan (Mufdlilah,2009). Sedangkn menurut Maternal
Neonatal Health (MNH) asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care
merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh petugas (dokter/bidan/perawat)
dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan ibu hamil untuk persiapan
persalinannya (Kusmiyanti,2009).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal yang berkualitas adalah yang sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan (SPK) (Ambarwati,2009)
2.
Tujuan Antenatal Care (Saifuddin,2008) yaitu
b.
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
c.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi.
d.
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil , termasuk riwayat penyakit secar umum, kebidanan dan
pembedahan.
e.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan,melahirkan denga selamat, ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
f.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan nomaldan pemberian ASI
eksklusif.
g.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
tumbuh kembang secara normal.
3.
Tindakan Dalam Pemeriksaan Kehamilan
Tindakan dalam pemeriksaan kehamilan (Saifuddin,2008)
yaitu
a. Timbang berat badan
Kenaikan
berat badan ibu hamil sebaiknya disesuaikan dengan indeks masa tubuh ibu hamil
yang dihitung dari berat badan ibu dibagi tinggi badan ibu kuadrat (kg/m2).
1)
Jika ibu
kurus (IMT<18,5), maka total kenaikan berat badan yang disarankan adalah
12,7-18,1 kg. atau sekitar 0,5 kg per minggu selama trimester 2 dan 3.
2)
Jika ibu
normal (IMT 18,5-23,3), maka total kenaikan berat badan yang disarankan adalah
11,3-15,9 kg. atau sekitar 0,4 kg per minggu selama trimester 2 dan 3.
3)
Jika ibu
gemuk (IMT 23,3-29), maka total kenaikan berat badan yang disarankan adalah
6,8-11,3 kg. atau sekitar 0,3 kg per minggu selama trimester 2 dan 3.
4)
Jika ibu
mengalami obesitas (IMT>29), maka kenaikan berat badan yang disarakan adalah
sekitar 0,2 kg per minggu selama trimester 2 dan 3.
Sedangkan jika ibu mengandung bayi kembar, maka total kenaikan berat
badan yang disarankan adalah 15,9-20,4 kg. atau sekitar 0,7 kg per minggu
selama trimester 2 dan 3.
b. Ukur tekanan darah
Pengukuran tekanan darah
harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini
terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi, yaitu tekanan darah tinggi, protein
urin positif, dan oedema.
c. Ukur tinggi fndus uteri
Melakukan pemeriksaan menngukur tinggi fundus
uteri dengan teknnik Mc. Donald bertujuan untuk menentukan umur kehamilan
berdasarkan minggu dibandingkan dengan anamnesa HPHT dan kapan gerakan janin
mulai dirasakan. Tinggi fundus uteri dalam sentimeter (cm), yang normal harus
sama dengan umur kehamilan dalam minggu yang ditentukan berdasarkan HPHT
(Ambarwati,2009).
d. Pemberian imunisasi TT
lengkap
Pemberian Imunisasi tetanus toxoid
(TT) kepada ibu hamil sebanyak dua kali dengan jarak minimal empat minggu diharapkan
dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus ibu bersalin dan
nifas.
e. Pemberian tablet zat besi
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari
sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg
(zat besi 60mg) dan asm folat 500µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet
besi sebaiknya tidak diminum bersama teh, kopi, karena akan mengganggu
penyerapannya (Saifuddin,2009).
f. Tes terhadap penyakit menular
seksual
Pemeriksaan terhadap penyakit menular seksual
dilakukan untuk mengetahui lebih awal penyakit, sehingga memungkinkan ibu di
obati dalam rangka pencegahan infeksi janin. Tes juga
meliputi Tes TORCH untuk mengetahui apakah janin terinfeksi toksoplasma,
plasma, campak, herpes, sitomegalovirus, hiv/aids, dll
g. Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan Hb pada ibu
hamil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke 28. bila kadar Hb
< 11 gr% ibu hamil dinyatakan Anemia, maka harus diberi suplemen 60 mg Fe
dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.
h. Pemeriksaan Protein Urin
Dilakukan
untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak untuk
mendeteksi gejala Preeklampsi.
i.
Pemeriksaan Urin Reduksi
Untuk
Bumil dengan riwayat DM, bila hasil
positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
j.
Perawatan Pyudara
Perawatan
payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia
kehamilan 6 Minggu.
k. Senam Hamil
Senam hamil memudahkan ibu melakukan tugas
persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri sendiri dibawah bimbingan
penilong pada persalinan normal (fisiologis). Melalui senam hamil diperoleh
keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut,
otot dasar panggul serta jaringan penyangga untuk berfungsi saat persalinan.
l.
Pemberian Obat Malaria
Diberikan
kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil dengan gejala
malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang
positif.
m. Pemberian Kapsul Yodium
Diberikan
pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis yang dapat
berefek buruk terhadap tumbuh
kembang Manusia.
n. Temu wicara (Konseling)
Konseling
bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalh yang
sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalh
tersebut.
4.
Jadwal Kunjungan ANC
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling
sedikit empat kali yaitu satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada
triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga (Saifuddin, 2008). Sedangkan
menurut Mufdlilah,2009 perencanaan jadwal pemeriksaan kehamilan yaitu :
- dimulai dari (usia kehamilan
dari hari pertama haid terakhir)-28 minggu dilakukan 4 minggu sekali.
- Usia kehamilan 28-36 minggu
dilakukan 2 minggu sekali
- Usia kehamilan diatas 36
minggu dilakukan 1 minggu sekali,
Jika ditemukan kelainan/faktor resiko
yang memerlukan penatalaksanaan medik lain,
pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.
5.
Tempat Pelayanan ANC
Tempat pelayanan antenatal care
(Kusyanyanti,2012) yaitu
a. POSYANDU
b. PKD
c. PUSKESMAS
d. Bidan praktik Mandiri (BPM)
e. Rumah Bersalin (RB)
f. Rumah Sakit (RS)
D. Manajement Asuhan
Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan atau
sering disebut manajeman kebidanan adalah suatu metode berpikir dan bertindak
secara sistematis dan logis dalam memberikan asuhan kebidanan agar
menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Manajemen
kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang dikembangkan oleh Helen Varney
dalam buku Varney’s Midwifery, edisi ketiga tahun 2001, menggambarkan proses
manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari 7 langkah yang berturut secara
sistematik dan siklik.
a.
Langkah
Pertama : Mengumpulkan data bank melalui anamnesa, dan pemeriksaan yang dibutuhkan untuk informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
b.
Langkah
Kedua : Menginterprestasikan data dengan tepat untuk mengindentifikasi masalah
atau diagnosa. Pada langkah ini diidentifikasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interprestasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan
c.
Langkah
Ketiga : Mengindentifikasi masalah atau diagnosa / mungkin timbul untuk
mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah
diidentifikasi.
d.
Langkah
Keempat : Menetapkan kebutuhan tahap tindakan segera, untuk melakukan kesehatan
lain berdasarkan kondisi klien. Pada langkah keempat mencerminkan kesinambungan
dari proses penatalaksanaan kebidanan sebelumnya.
e.
Langkah
Kelima : Menyusun rencana asuhan
secara menyeluruh dengan tempat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat
pada langkah-langkah sebelumnya. Pada langkah ini direncanakan asuhan yangh
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasikan atau diantisipasi.
f.
Langkah
Keenam : Pelaksanaan pemberian asuhan
dengan memperhatikan efisiensi dan keamanan tindakan. Pada langkah ini rencana
asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan
secara efisien dan aman.
g.
Langkah
Ketujuh : Mengevakuasi keefektifitas
asuhan yang telah diberikan pada langkah VII ini dilakukan evaluasio
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan
bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan akan bantuan
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan di dalam diagnosa dan masalah
E. Landasan Hukum
Landasan Hukum yang mendasari penyelenggaraan praktik bidan adalah :
1.
Kep.MenKes
RI No. 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan.
a.
Pasal 10
Bidan dalam memberikan
pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berwenang untuk :
1)
Episiotomi
2)
Penjahitan
luka jalan lahir tingkat I dan II
3)
Penanganan
kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan
4)
Pemberian
tablet Fe pada ibu hamil
5)
Pemberian
vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
6)
Fasilitasi/bimbingan
inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif
7)
Pemberian
uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum
8)
Penyuluhan
dan konseling
9)
Bimbingan
pada kelompok ibu hamil
10)
Pemberian
surat keterangan kematian
11)
Pemberian
surat keterangan cuti bersalin
b.
Pasal 18
Dalam melaksanakan praktik / kerja,
bidan berkewajiban untuk :
1)
Menghormati
hak pasien
2)
Memberikan
informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan
3)
Merujuk
kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani dengan tepat waktu
4)
Meminta
persetujuan tindakan yang akan dilakukan
5)
Memyimpan
rahasia pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6)
Melakukan
pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya secara sistematis.
7)
Mematuhi
standar.
8)
Melakukan
pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan praktik kebidanan termasuk pelaporan
kelahiran dan kematian.
c.
Pasal 19
Dalam melaksanakan praktik/kerja, bidan
mempunyai hak :
1)
Memperoleh
perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik / kerja sepanjang sesuai dengan
standar.
2)
Memperoleh
informasi yang lengkap dan benar dari pasien dan/atau keluarganya.
3)
Melaksanakan
tugas sesuai dengan kewenangan dan standar, dan
4)
Menerima
imbalan jasa profesi.
2.
Standar Kompetensi Bidan
Kompetansi
Ke-3 : Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan
kesehatan selama kehamilan yang meliput deteksi dini, pengobatan atau rujukan.
3.
Standart
Pelayanan Kebidanan
a.
Standart 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
1)
Tujuaanya
:
Memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini
komplikasi kehamila
2)
Pernyataan
standar :
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis
dan pemantauan ibu dan janin dengan
seksama untuk menilai apakah
perkembangan berlangsung normal. Bidan
juga harus mengenal kehamilan risti/
kelsinan khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV, memberikan pelayanan
imunisasi,nasehat, dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait
lainnya yang diberikan oleh puskesmas.
3)
Hasilnya
antara lain :
Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali
selama kehamilanMeningkatnya pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat. Deteksi
dini dan komplikasi kehamilan. Ibu
hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang
harus dilakukan.Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi
kegawatdaruratan.
4)
Persyaratannya
antara lain :
Bidan mampu memberikan pelayanan antenatal berkualitas,
termauk penggunaan KMS ibu hamil dan kartu pencatatan hasil pemeriksaan kehamilan (kartu ibu).
5)
Prosesnya
antara lain : Bidan ramah, sopan dan bersahabat pada setiap kunjungan.
b.
Standart 5 : Palpasi Abdominal
1)
Tujuannya :
Memperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan
janin, penentuan letak, posisi dan
bagian bawah janin.
2)
Pernyataan
standar :
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan
melakukan partisipasi untuk memperkirakan usia kehamilan. Bila umur
kehamialn bertambah, memeriksa posisi,
bagian terendah, masuknya kepala janin
ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu.
3)
Hasilnya :
Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik. Diagnosis dini
kehamilan letak, dan merujuknya sesuai
kebutuhan. Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain serta merujuknya
sesuai dengan kebutuhan
4)
Persyaratannya
:
a.
Bidan
telah di didik tentang prosedur palpasi abdominal yang benar.
b.
Alat,
misalnya meteran kain, stetoskop janin, tersedia dalam kondisi baik.
c.
Tersedia
tempat pemeriksaan yang tertutup dan dapat diterima masyarakat.
d.
Menggunakan
KMS ibu hamil/buku KIA , kartu ibu untuk pencatatan.
e.
Adanya
sistem rujukan yang berlaku bagi ibu hamil yang memerlukan rujukan.
f.
Bidan
harus melaksanakan palpasi abdominal pada setiap kunjungan antenatal.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN HAMIL NORMAL PADA Ny. H DI DUKUH PUCUNG
DESA KRANDEGAN KECAMATAN PANINGGARAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013
Tanggal / jam / Pasien masuk :
Tanggal / jam / Pengkajian : 2 November 2013/ 14.00 WIB
Tempat : Ruumah klien
No. Register / No. RM :
1.
Data
subyektif
A.
Biodata
klien
1)
Identitas
ibu
Nama : Ny. H
Umur` : 24 tahun
Agama :
Islam
Pendidikan :
SMP
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
Suku,bangsa :
Jawa, Indonesia
Alamat :
Dukuh Pucung, RT2 RW3 Desa krandegan
2)
Identitas
suami
Nama :
Tn.C
Umur :
27 tahun
Agama :
Islam
Pendidikan :
SMP
Pekerjaan :
Karyawan Pabrik
Suku, bangsa : Jawa, indonesia
Alamat :
Dukuh Pucung, RT2 RW3 Desa krandegan
25
|
B.
Alasan datang :
C. Keluhan utama :
ibu mengatakan merasa sering pusing tapi hilang setelah
dibawa istirahat, ibu mengalami susah makan, karena tidak berselera dan mual.
Ibu juga merasa pegal-pegal pada punggung, keluhan ini dirasakan sejak 1 minggu
ibu terlambat haid, karena hal tersebut ibu melakukan tes kencing untuk
mengetahui ibu hamil atau tidak pada 28 Oktober 2013. Ibu mengatakan merasa
sesak saat udara dingin dan hujan lebat, untuk mengatasinya ibu berada di dalam
kamar menghangatkan tubuh.
D.
Riwayat
menstruasi :
1.
Menarche : 14 tahun
2.
Siklus : 28 hari
3.
Lama : 7-8hari
4.
Warna : merah khas darah
5.
Bau : amis khas darah
6.
Banyak :
2x ganti pembalut
7.
Keluhan : dismenore
8.
Flour
albus : ada, menjelang
menstruasi putih jernih, tidak
berbau dan tidak gatal
E.
Riwayat
perkawinan :
1. menikah :
ya (bulan Juni)
2. umur waktu menikah : 23 tahun
3. pernikahan ke :
1
4. lama pernikahan : 5 bulan
F.
Riwayat
kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
NO
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
|||||||||
UK
|
Keadaan
|
Tempat
|
Penolong
|
Jenis persalinan
|
Bayi
langsung menangis
|
JK
|
BB
|
PB
|
Cacat bawaan
|
Keadaan
|
|
1.
|
Nifas
|
Keadaan anak sekarang
|
||||
Lochea
|
Laktasi
|
Involusi
|
Keadaan
|
Umur
|
Keadaan
|
G.
Riwayat
keluarga berencana
1.
Pernah
KB :
belum Pernah
2.
Jenis
kontrasepsi : tidak dikaji
3.
Lama
penggunanaan : tidak dikaji
4.
Alasan
dilepas/dihentikan : tidak dikaji
5.
Keinginan
KB yang akan datang : pil
H.
Riwayat
kehamilan sekarang
HPHT : 9 September 2013
BB
sebelum hamil : 45 kg HPL : 13 Juni 2014
UK : 8 minggu
Keterangan
|
Trisemester 1
|
Trisemester 2
|
Trisemester 3
|
ANC/ di
|
|||
Keluhan
|
|||
Pesan Nakes
|
|||
Imunisasi TT
|
-
|
||
Tablet Fe
|
|||
Kenaikan BB
|
|||
Gerakan janin
|
I.
Riwayat
kesehatan
1.
Riwayat
kesehatan klien
a.
Riwayat Penyakit Sebelum Hamil
Ibu mengatakan sebelum
hamil keadaannya sehat, tidak pernah sakit parah sampai dirawat di rumah sakit.
Ibu mengatakan pernah mengalami sesak nafas saat jadi atlet lomba lari dan
sudah di obati langsung sembuh pada tahun 2008. Sekarang tidak pernah kambuh lagi.
b.
Riwayat
penyakit selama hamil
Ibu mengatakan merasa mual-mual dan tidak
nafsu untuk makan.
c.
Riwayat Penyakit menular
Ibu mengatakan selama hamil tidak mengalami
penyakit yang menular seperti: malaria, batuk lebih dari 3 minggu yang disertai
darah, sakit kuning.
d.
Riwayat Penyakit menurun
Ibu
mengatakan dirinya tidak menderita penyakit menurun seperti, jantung, darah tinggi, diabetes.
2.
Riwayat
Kesehatan Keluarga
a.
Riwayat penyakit menular pada keluarga
Menurut ibu dalam keluarganya
dan keluarga suaminya tidak ada yang mendrita penyakit menular seperti sakit
kuning, malaria, dan TBC.
b.
Riwayat penyakit menurun pada keluarga
Menuruti ibu dalam
keluarganya ada yang memiliki riwayat penyakit menurun, yaitu penyakit asma
yang diderita oleh orngtuanya.
c.
Riwayat keturunn kembar
Ibu menyampaikan bahwa ibu adalah
anak kembar, dan saudara kembarnya berjenis kelamin sama serta mirip. Ibu juga
menyampaikan dalam keluarga bibi, paman dari bu memiliki keturunan kembar.
J.
Riwayat Psikososial
1.
Penerimaan pasien terhadap kehamilan
Ibu merasa senang dan menerima kehamilan yang sedang dialami.
2.
Penerimaan Keluarga Terhadap Kehamilan
Ibu mengatakan keluarganya senang dan mendukung kehamilan yang dialami.
3.
Rencana Pengasuhan Anak
Ibu menyampaikan berencana untuk mengasuh sendiri bersama keluarga.
4.
Budaya
Keluarga yang Dianut Terhadap Kehamilan
Ibu menyampaikan keluarganya
tidak menganut budaya berpantang makanan.
K.
Pola Kehidupan Sehari-hari
Pola
|
Sebelum Hamil
|
Selama hamil
|
1. NUTRISI
|
||
a. Pola Makan/banyaknya
|
4x sehari/1porsi sedang
|
2x sehari/porsi sedang
|
Minum/banyaknya
|
8 gelas perhari
|
6gelas perhari
|
b. Keluhan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
c. Makanan yang sering
Dikonsumsi
|
Nasi, megono, tahu, tempe, ikan,
daaging
|
Nasi, megono, oseng kacang,ikan,
tempe,tahu, buah
|
2. ELIMINASI
|
||
a. Pola BAB
|
1x sehari
|
2x sehari
|
Keluhan
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Konsistensi
|
Lunak
|
Lunak
|
b. Pola BAK
|
7 x sehari
|
6 x sehari
|
Keluhan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Warna
|
Jernih
|
Jernih
|
3. ISTIRAHAT
|
||
a. Lamanya
|
Malam 7-8 jam
|
Malam 7-8 jam
|
Siang 2 jam
|
Siang 2 jam
|
|
4. AKTIVITAS
|
||
a. Aktivitas di dlm
rumah
|
Masak,nyapu
|
Menyapu
|
b. Aktivitas di luar
rumah
|
Tidak
ada
|
Tidak ada
|
c. Aktivitas yang
melelahkan
|
Tidak
ada
|
Tidak ada
|
5. SEKSUAL
|
||
a. Frekuensi
|
Tidak dikaji
|
Tidak dikaji
|
b. Keluhan yang
dirasakan
|
Tidak dikaji
|
Tidak dikaji
|
6. KEBIASAAN BURUK YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN
|
||
a. Minum2an keras
|
Tidak
pernah
|
Tidak
pernah
|
b. Merokok
|
Tidak
pernah
|
Tidak
pernah
|
c. Minum obat2an /
narkoba
|
Tidak
pernah
|
Tidak
pernah
|
d. Minum kopi
|
Tidak
pernah
|
Tidak
pernah
|
e. Minum softdrink
|
Tidak
pernah
|
Tidak
pernah
|
f. Memaki pakaian ketat
|
Kadang-kadang
|
Tidak
pernah
|
g. Memakai sandal/sepatu
hak tinggi
|
Tidak
pernah
|
Tidak
pernah
|
L.
Pengetahuan
Tentang Kehamilan dan Persalinan
1.
Pengetahuan
tentang kebutuhan nutrisi dan cairan ibu hamil
Ibu mengatakan tidak tahu kebutuhan gizi untuk ibu hamil.
2.
Pengetahuan
tentang kebutuhan istirahat dan aktivitas.
Ibu menyampaikan tidak tahu tentang istirahat dan
aktivitas untuk ibu hamil
3.
Pengetahuan
tentang perawatan payudara
Ibu menyampaikan belum mengetahui tentang perawatan
payudara ibu hamil.
4.
Pengetahuan
tentang senam hamil
Ibu menyampaikan belum mengetahui senam hamil.
5.
Pengetahuan
tentang tanda bahaya kehamilan dan penenganannya.
Ibu menyampaikan tidak mengetahu tentang tanda bahaya
hamil.
6.
Pengetahuan
tentang tentang tanda-tanda persalinan
Ibu menyampaikan tidak
tahu tanda persalinan.
7.
Pengetahuan tentang
ketidaknyamanan selama hamil
Ibu menyampaikan tidak
tahu ketidaknyamanan yang terjadi selama hamil dan cara mengatasinya.
II. DATA OBJEKTIF
A.
Data
umum
1.
KU : baik
2.
Kesadaran
: composmentis
3.
BB Sebelum Hamil :
45 kg
4.
BB
sekarang : 45 kg
5.
LILA : 24,5cm
6.
Tinggi
badan : 148 cm
7.
HPHT : 9 September 2013
8.
HPL : 13 Juni 2014
9.
UK : 8 minggu
B.
Tanda-tanda
vital
1.
Tekanan
darah : 110/60 mmhg
2.
Nadi : 81/menit
3.
Suhu : 37 ⁰C
4.
Respirasi :20x/menit
C.
Status
present
1.
Kepala : simetris,
mesocephal, rambut bersih, tidak
rontok, tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan,
tidak ada luka
2.
Wajah : simetris, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum
3.
Mata : simetris, konjungtiva kemerahan, sclera
putih, fungsi penglihatan
baik
4.
Hidung : simetris, bersih, septum ditengah, tidak ada
sekret dan polip
5.
Mulut : bibir lembab, tidak pucat, tidak stomatitis
6.
Telinga : simetris ,bersih, tidak
ada cairan yang
keluar/serumen, fungsi Pendengaran baik
7.
Leher : tidak ada pembesarann kelenjar tiroid, dan
vena jugularis
8.
Dada : simetris, pernafasan teratur ,tidak
mengi,tidak
bising, tidak
ronchi
9.
Payudara : simetris,,
tidak ada masa, puting
susu
menonjol, tidak ada luka bekas oprasi
10.
Abdoment : simetris, tidak
ada bekas oprasi, tidak
ada
nyeri
tekan,tidak ada pembesaran
hepar,
turgor baik.
11.
Ektremitas
atas : simetris,kapillary refil kurang dari 2 detik,
tidak oedem, hangat, tidak ada varises.
12.
Ektremitas
bawah : Simetris,kapillary refill kurang dari 2 detik,
tidak oedem, hangat, reflex patela (+),
13.
Punggung : Simetris,
tidak ada kelainan bentuk tulang
belakang, tidak ada nyeri
ketuk
14.
Genetalia : tidak dikaji
15.
Anus : tidak hemorroid
D.
Status
obsetri
1.
Muka : tidak pucat, tidak
oedem,tidak ada cloasma
Gravidarum
2.
Payudara
a.
Inspeksi : puting menonjol, hiperpigmentasi areola mamae
b.
Palpasi :
ASI belum keluar, tidak ada nyeri tekan
3.
Abdoment :
a.
Inspeksi :
tidak ada strie gravidarum,dan linea nigra
b.
Palpasi
leopod :
Leopold 1 : teraba
tegang
Leopold 2 : tidak
dikaji
Leopold 3 : tidak
dikaji
Leopold 4 : tidak dikaji
c.
Auscultasi DJJ : : tidak diperiksa
d.
TFU mc
donal : tidak diperiksa
e.
TBJ : tidak diperiksa
4.
Panggul
luar
a.
Distansia
spinarum : 24 cm (normal)
b.
Distansia
cristarum : 27 cm (normal)
c.
Conjugata
eksterna : 20 cm (normal)
d.
Lingkar
panggul : 94 cm (normal)
5.
Genetalia
: tidak diperiksa
6.
VT : tidak diperiksa
E.
Pemeriksaan
penunjang :
a.
HB : 12 gr%
b.
Protein
urin : negatif
c.
Urin
reduksi : negatif
d.
Gol. Darah : belum diperiksa
e.
PP Test : positif (28
Oktober 2013)
Tgl/ jam
|
Pengkajian
|
Interpetasi Data
|
Diagnosa Potensial
|
Jam
|
Tindakan Segera
|
Intervensi
|
Jam
|
Implementasi
|
Jam
|
Evaluasi
|
2 Nop 2013
14.00 wib
|
s.d.a
|
Ny.H, 24 tahun, G1P0A0, suspek hamil 8 minggu
DS:
-
Ibu
mengatakan bernama Ny.H umur 24 tahun
-
Ibu
menyampaikan ini hamil pertama, belum pernah keguguran.
-
Ibu
mengatakan hari pertama haid terakhir yaitu tanggal 9 September 2013
-
Ibu mengatkan
merasa sering pusing tapi hilang setelah dibawa istirahat, ibu mengalami
susah makan, karena tidak berselera dan mual. Ibu juga merasa pegal-pegal
pada unggung, merasa sesak saat udara dingin.
DO
KU Baik
Kesadaran composmentis
TD 110/60 mmHg
S : 37 C
N :81x/menit
RR: 20x/menit
Pemeriksaan
penunjang:
a.
HB : 12 gr%
b.
Protein urin :
negatif
c.
Urin reduksi :
negatif
d.
PP Test :
positif (28 Oktober 2013)
|
Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Beritahu ibu keluhan yang dialami yaitu mual-mual dan pusing
Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan
Melakukan pendokumentasian tindakan
|
14.05
14.10
14.15
14.30
|
Memberi tahu bu hasil pemeriksaan TD: 110/60mmHg
S: 37 C
RR :20x/mnt
Usia kehamilan ibu 8 minggu dan pemeriksaan yang dilakukan nomal
Memberitahu ibu keluhan yang dialami ibu seperti mual-mual dan
sering pusing tapi hilang setelah dibawa istirahat merupakan ketidaknyamanan
selama usia kehamilan 1-3 bulan. Cara mengatasinya ibu bisa makan sedikit
tapi sering untuk menangani mual dan cukup istirahat, mengurangi stres untuk
mengatasi pusing.
Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan
Melakukan pendokumentasian tindakan yang telah dilakukan pada ibu
|
14.10
14.13
14.30
15.25
|
Ibu senang dan mengerti hasil pemeriksaan
Ibu paham keluhan yang dialami dan cara menngatasinya
Ibu mengatakan akan periksa ke bidan setelah suaminya pulang hari
minggu.
Dokumentasi lengkap
|
|||
4 nop 2013
10.00
|
DS :
-
Ibu
mengatakan masih mengalami keluhan seperti kemarin
-
Ibu
mengatakan kemarin baru periksa pertama ke tenaga kesehatan bersama sumi, dan
diberi multivitamin.
DO:
KU
baik
Kesadaran
composmentis
|
Ny.H, 24 tahun, G1P0A0, suspek hamil 8 minggu
|
Berika ibu pendidikan kesehatn tentang ketidaknyamanan kehamilan pada
ibu trimester pertama
Lakukan pendokumentasian tindakan
|
10.00
10.40
|
Memberi ibu pendidikan kesehatan tentang ketidaknyamanan
kehamilan pada ibu hamil trimester pertama meliputi : pengertian kehamilan, pembagian
usia kehamilan, pengertian ketidaknyamanan, macam-macam ketidaknyamanan,
penyebab dan cara mengatasi ketidaknyamanan yang dialami, menganjurkan
periksa ke tenaga kesehatan apabila keluhan tidak hilang dan bertambah berat
Melakukan pendokumentasian tindakan yang telah dilakukan pada ibu
|
10.40
10.45
|
Ibu paham dengan penjelasan yang telah diberikan
Ibu mampu mengulang penjelasan yang diberikan
Dokumentasi lengkap
|
|||
6 Nop 2013 15.45 wib
|
DS:
-
Ibu
mengatakan masih mengalami mual saat pagi hari.
-
Ibu
mengatakan sudah bisa menangani keluhan ketidaknyamanan yang dialami sesuai
penjelasan yang diberikan.
-
Ibu
mengatakan ingin mengtahui tentang pemeriksaan yang dilakukan selama
kehamilan karena ibu baru satu kali memeriksakan kehamilannya ketenaga
kesehatan.
DO
Ku baik
Kesadaran composmentis
TD: 110/70 mmHg
N : 80x/menit
S: 37 C
RR: 20 x/menit
|
Ny.H, 24 tahun, G1P0A0, suspek hamil 8 minggu
|
Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Berikan dukungan pada ibu untuk menjalni kehamilan
Berikan ibu pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan kehamilan
Anjurkan ibu untuk mengikuti posyandu dan kelas ibu hamil di
balai desa
Lakukan pendokumentasian tindakan
|
15.55
16.05
16.25
16.55
17.10
|
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan meliputi TD: 110/70 mmHg
N : 80x/menit
S: 37 C
RR: 20 x/menit
Ibu dalam kondisi baik
Memberikan dukungan emosional pada ibu dalam menjalani
kehamilan dengan cara menyampaikan
hal-hal yang positif dan pengalaman ibu hamil yang lain.
Memberikan ibu pendidikan kesehatan mengenai pemeriksaan
kehamilan meliputi : pengertian pemeriksaan kehamilan, tujuan dan manfaat,
tindakan dalam pemeriksaan kehamilan, tempat pemeriksaan kehamilan.
Menganjurkan ibu untuk mengikuti posyandu dan kelas ibu hamil di
balai desa setip bulan
Melakukan pendokumentasian tindakan yang telah dilakukan
|
16.05
16.25
16.55
17.10
17.15
|
Ibu paham hasil pemeriksaan
Ibu merasa lebih senang dan semangat menjalani kehamilan.
Ibu paham dan mampu menjeaskan kembali penjelasan bidan.
Ibu bersedia mengikuti posyandu dan kelas ibu hamil bulan depan
Dokumentasi lengkap.
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan hamil normal pada
Ny.H ada beberapa yang ingin penulis uraikan pada bab ini, yaitu kesusaian
antara teori dan asuhan yang dilakukan di lahan praktik.
Pada pengkajian, untuk memperoleh data
subjektif penulis melakukan anamnesa secara langsung kepada klien dan dari
hasil anamnesa tersebut klien mengatakan
mengalami amenore, hari pertama haid terakhir ibu 9 September 2013, ibu
mengalami mual muntah, dan ibu melakukan tes air kencing pada 28 Oktober 2013
dengan hasil positif. Dari data tersebut diperoleh diagnosa Ny.H suspek hamil 8
minggu. Sesuai dengan teori dalam buku Ilmu kebidanan penykit
kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan tanda dan gejala hamil meliputi tanda dugaan hamil
(amenore, mual muntah, ngidam, sinkope atau pingsan, payudara tegang, sering
miksi, konstipasi atau obstipasi, pigmentasi kulit, epulis, varices); Tanda
tidak pasti hamil (rahim membesar sesuai tuanya kehamilan, pada pemeriksaan
dalam dijumpai tanda piskacek’s, tanda hegar,tanda goodells, tanda chadwick,
pemeriksaan tes biologis positif); Tanda pasti hamil (Gerakan janin dalam rahim
terlihat dan terasa, denyut jantung janin dapat didengar dengan stetoskop
leanec, alat kardiotokografi, doppler. Selain itu dapat dilihat dengan USG)
(Manuaba,2003).
|
Langkah selanjutnya yaitu memberikan asuhan kebidanan
sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam implementasi ini asuhan diberikan
pada Ny. H
antara lain: menilai keadaan umum ibu,
mengukur TTV, memberikan pendidikan
kesehatan ketidaknyamanan trimester 1 sesuai keluhan yang dialami ibu,
memberikan pendidikan kesehatan mengenai pemeriksaan kehamilan, memberikan dukungan mental emosional untuk menambah semangat ibu dalam menjalani kehamilan.
Asuhan Kebidanan yang diberikan pada Ny. H sudah sesuai dengan kebutuhan ibu
dan sesuai dengan kewenangan bidan.
Evaluasi dari semua asuhan yang telah
diberikan pada Ny.H dengan hamil normal adalah ibu mendapatkan pelayanan
pemeriksaan antenatal care sesuai kebutuhan.
BAB V
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Setelah penulis
melaksanakan asuhan kebidanan hamil
normal pada Ny. H di Dukkuh Pucung Desa Krandegan Kecamatan
Paninggaran Pekalongan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Dalam menentukan diagnosa harus dengan melakukan pengkajian/ pengumpulan data
dasar yakni data subjektif dan data objektif.
2.
Pengkajian
pada Ny. H di
Dukuh Pucung Desa Krandegan diperoleh dari data
subjektif, data ojektif dan pemeriksaan penunjang. Hasil dari anamnesa dan
pemeriksaan telah menunjukkan adanya tanda kehamilan, dan ketidaknyamanan pada hamil trimester 1 yang dialami ibu.
3.
Dalam
mengatasi masalah/diagnosa berdasarkan data-data yang terkumpul saat
pengkajian.
4.
Pada
penanganan kasus hamil normal pada
Ny.H sudah sesuai. Intervensi pada Ny. H sesuai dengan pengkajian dan diagnosa yang
ada.
5.
Implementasi yang
dilakukan pada Ny. H sesuai dengan yang dibutuhkan/ yang telah direncanakan.
6.
Evaluasi yang didapatkan dari diagnosa Ny. H menunjukan kondisi ibu baik. Bidan melakukan
tindakan sesuai dengan manajemen kebidanan.
B.
SARAN
1.
Bagi Mahasiswa
Dari penyusunan kasus
ini diharapkan mahasiswa mampu menambah wawasan mengenai asuhan kebidanan pada
ibu hamil normal.
2.
Bagi Tenaga Tesehatan
|
3.
Bagi Institusi
Pendidikan
diharapkan untuk institusi pendidikan mampu menningkatkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai perkembangan ilmu dan teknologi
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,Eny Retna.2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta:
Nuha Medika
Baston,Helen.2012.Antenatal.Jakarta:ECG.
Cristian,M.2006.1001 Tentang Kehamilan.Jakarta:Triexs Media
Kusmiran,Eny.2011.Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Jakarta:Salemba
Medika
Kusmiyati, Yuni. 2009.Perawatan ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta: Fitramaya.
Kusyanti,Tatik.2012.Menjawab Pertanyaan Dalam Praktik Klinik
Kebidanan (PKK).Jakarta: Trans Info Media
Notoatmodjo,soekidjo.2005.Metodelogi Penelitian Kesehatan.Jakarta:
Rineka Cipta
Manuaba,Ida Ayu Candranita.2009.Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2003. Ilmu kebidanan penykit kandungan
dan keluarga berencana untuk pndidikan bidan.Jakarta:ECG
Martaadisoebrata,Djamhoer.2011. Bunga Rampai Obstetri dan
Ginekologi Sosial. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Marunung,Suryani.2011.Buku Ajar Maternitas Asuhan
Keperawatan Antenatal. Jakrta: Trans Info Media
Mufdlilah.2009.ANC Fokus.Nuha.Yogyakarta:Medika
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1464 Tentang Registrasi dan Praktik Bidan. PPIKTN Bidan
Indonesia: Jakarta
Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saifuddin, Abdul Bari.2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sari, Rury
Narulita.2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta :Graha ilmu